Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Kamis, 12 Juni 2014

Menganalisis Naskah Drama 2

Ini lanjutan dari menganalisis sebelumnya, judul cerpen kali ini adalah Bila MAlam Pertambah Malam karya Putu Wijaya.

Rabu, 11 Juni 2014

Menganalisis Naskah Drama

Analisis, sangat penting untuk menemukan unsur-unsur yang terkandung dan menguak makna yang tersembunyi. Nah, dalam menganalisis naskah drama, kita dapat menemukan unsur-unsur yang membentuk drama tersebut, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Berikut ini adalah analisis dari drama berjudul Kereta Kencana yang diterjemahkan oleh W.S. Rendra.


Konversi Naskah Drama

Konversi naskah drama disini berarti aku mengubah naskah cerpen ke drama sesuai versimu sendiri, yang penting inti ceritanya sama.
Silahkan menyimak cerpennya lebih dulu :

Membuat Naskah Drama




Aku buat naskah drama lho :D Sebenarnya ini tugas Sastra Indonesia dan kalau bukan karena tugas, pasti tidak akan selesai dan berhenti di tengah jalan. Ada yang tahu bagaimana cara menyembuhkan penyakit ini?
Oh, daripada kelamaan ... Silahkan dibaca dan ini masih amatir sih, tapi bagaimana komentar kalian?

Relasi dan Perubahan Makna

Relasi makna

Penggunaan kata dalam berbahasa tentunya ada yang menimbulkan hubungan antara satu makna dan yang lain. Inilah yang disebut relasi makna. Relasi makna ini mencakup :

Klausa dan Kalimat

Klausa dan Kalimat
Apa itu Klausa? Apa itu Kalimat?

Puisi Persahabatan

Hari apa itu?

Lembar demi lembar, kelak
Akan membeberkan bukti
Kita pernah bersama
Berjalan di jalan yang sama
Tak pernahkah kau mengingat?
di depan sekolah, duduk berdua
sepertinya sedang bercanda
Menertawakan apa saja
Tidak selamanya hidup itu sesak
Semua itu bukan bayangan belaka
Di samping taman, berlarian
Bak dua anak kucing yang terlalu riang
Kenangan kita berdua
Selamanya
Hari apa, aku tak bisa ingat
Katakanlah kawan
Beritahu aku jika kau masih bisa berkata
Datangi aku jika kakimu masih menjajak tanah
Rangkul aku jika kau masih nampak
Berlapis-lapis tahun tak jumpa
Mengapa tak kunjung datang?

Puisi Senja

Senja Dalam Bola Mata

Pertengahan musim bunga Keladi
Ciptakan kiasan halusinasi
Daun jemari merah bersaig
Balap membalap mencari peti
Darah dan jingga itu, kini

Mengapa aku kian menyukainya
Berharap akan kukenang selamanya
Potret itu dalam bola mata
Ah, aku kian jatuh cinta

Oh, Amborsia
Bawakan aku bunga merah bersimbah darah
Yang datang di bawah cahaya
Yang diterpa angin senja

Puisi untuk Ayah

Ayah
Hari itu kau berkata, tuntutlah pendidikan mulia
Mengapa kau pikirkan nafkah
Biar peluh an tulangku
yang menuntun keberhasilanmu
Langkah kecl di ambang pintu mengucap kepergianmu, Ayah
Jasamu sungguh tak terperi
banyaknya rintangan kau susuri demi keluarga terkasih
Ayah
Layaknya tak dapat kuraih
Segala hal yang tlah kau beri
Dengan rengekan keluh kesah
Kerja keras dan sayang buatmu bertahan di tengah padang
Bermula padang
Berakhir petang
Terimakasih, Ayah
Telah berjuang demiku
Kumohon, jangan tinggalkan aku
Nantikanlah, Ayah
‘kan kujunjung namamu kelak
Demi kehormatanmu
Ayah

Bunyi Bahasa

Bunyi Bahasa
  1. Vokal dibedakan menurut
Posisi lidah:
  1. vertikal ; tinggi (/i/, /u/) tengah /e/, /o/; rendah /a/
  2. horizontal, depan (/i/, /e/) pusat e malik, belakang/u/ /o/
Bentuk mulut :
a. bundar /o/ /u/
b. tak bundar /i/ /e/
Parameter lidah yang bergerak
a. depan /i/ /e/ /a/
b. tengah /e malik/
c. belakang /u/ /o/ /e/